ARTICLE AD BOX
, Jakarta - Persijap Jepara bakal menjalani laga kandang keduanya di BRI Super League 2025/2026, Sabtu (30/8/2025). Tim berjuluk Laskar Kalinyamat tersebut bakal menjamu Arema FC di Stadion Gelora Bumi Kartini, Jepara. Laga nan tidak mudah bagi Persijap.
Tapi, mereka percaya diri ketika main di depan pendukungnya. Terbukti di laga kandang pertama. Persijap sukses menekuk tim juara bertahan, Persib Bandung 2-1. Padahal Persijap berstatus sebagai tim promosi. Ini membuktikan jika Persijap punya kandang nan berpenunggu bagi tim kuat sekalipun.
Jika memandang materi kedua tim, Arema sedikit lebih diunggulkan. Tapi nan perlu diingat, Singo Edan sedang kehilangan banyak pemain penting. Striker nan sekarang jadi top skorer sementara Super League, Dalberto Luan absen. Dia meminta ijin pulang ke Brasil untuk berjumpa istri dan anaknya nan baru lahir.
Selain itu, bek kanan Achmad Maulana mengalami cedera dengkul dan diperkirakan tidakhadir sampai akhir musim. Selain itu, ada dua pemain muda nan kudu menjalani pemusatan latihan berbareng Timnas Indonesia U-23. Yakni Salim Tuharea dan Arkhan Fikri. Situasi ini membikin kekuatan Arema tereduksi.
Sedangkan Persijap nyaris tanpa gangguan. Mereka bisa turun dengan skuat terbaiknya. Karena tidak ada pemain nan mengalami cedera alias sedang dipanggil memihak negara. Jadi, bisa dibilang Persijap sekarang lebih diuntungkan. Karena pembimbing Mario Lemos bisa leluasa menyusun line up di laga ini.
Kali ini, bola.com akan membandingkan kekuatan antar lini kedua tim. nan paling menarik tentu mengulas lini depan Arema. Bisakah Singo Edan tetap tajam meski tanpa Dalberto. Karena dalam tiga pertandingan, Dalberto menyumbangkan 6 dari total 7 gol nan dimiliki Singo Edan. Itu memperlihatkan berapa Arema bakal kehilangan pemain terpentingnya dalam duel nanti.
Yuk gabung channel whatsapp untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Kiper Berburu Cleansheet Pertama
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5307854/original/044934700_1754486691-c6a6460e-8244-4ca3-a1b2-05ad83f39d83.jpeg)
Musim ini, Persijap mengandalkan kiper asal Brasil, Rodrigo Moura. Kiper 29 tahun itu baru merasakan atmosfer sepakbola Indonesia. Sebelumnya, karirnya banyak dihabiskan di Portugal. Hanya saja, dia belum memperlihatkan performa menawan.
Saat ini, Moura sudah kebobolan 5 gol. Dia belum pernah membikin cleansheet. Meskipun dari segi postur dia sengat ideal sebagai kiper tangguh. Tingginya nyaris dua meter. Yakni 198 cm. Tinggal gimana dia bisa bekerja-sama dengan pemain belakang Persijap untuk membentuk pertahanan nan tangguh.
Sedangkan Arema mempercayakan posisi kiper utama kepada Adi Satryo. Dia sukses menggeser posisi Lucas Frigeri. Perfora Adi tergolong apik. Tiga pertandingan baru kebobolan 3 gol. Selain itu, dia ada di urutan ketiga kiper dengan jumlah save terbanyak. Adi melakukan 12 save. Tapi, Adi juga belum membikin cleansheet. Artinya, dua kiper bakal bersaing membikin cleansheet pertamanya musim ini.
Belakang Masih Ada Celah
:strip_icc():format(webp):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/bola/watermark-color-landscape-new.png,565,20,0)/kly-media-production/medias/5271036/original/088039300_1751450439-Yann_Motta__rompi_biru__dibayangi_Dalberto_Luan_dalam_sesi_latihan_Arema_FC_di_lapangan_ARG__Kabupaten_Malang__Rabu.JPG)
Sektor ini kedua tim tetap mencari komposisi terbaik. Kubu Persijap diprediksi melakukan perubahan. Karena pekan lalu, mereka kalah 1-3 di markas Borneo FC. Namun, dua bek asing, Diogo Brito dan Douglas Cruz tetap bakal tetap diandalkan.
Partnernya di kanan dan kiri nan kemungkinan bakal diganti. Karena tim ini tetap punya pemain seperti Frank Sokoy nan cukup berilmu di kasta tertinggi. Selain itu, ada Najeeb Yakubu nan bisa turun sebagai bek sayap. Artinya, tim ini tetap butuh bongkar pasang di lini belakang untuk menemukan komposisi terbaik.
Situasi ini sama seperti nan dialami Arema. Dalam tiga pertandingan, mereka selalu melakukan perubahab. Tapi, perubahan itu disebabkan adanya pemain cedera maupun hukuman kartu merah. Kini Arema kehilangan Yann Motta dan Achmad Maulana.
Tapi, sang pembimbing punya opsi lain dengan menggunakan skema tiga pemain bertahan. Arema bisa memaksimalkan peran tidak pemain asing dalam komposisi ini. Yakni Matheus Blade, Luiz Gustavo dan Julian Guevara. Namun, hasilnya tetap ada celah nan membikin musuh bisa mencetak gol. Seperti saat melawan Bhayangkara. Arema kalah jumlah pemain ketika mendapatkan serangan kembali dari lawan. Artinya, transisi ke skema memperkuat Arema tetap lambat.
Lini Tengah Belum Konsisten
:strip_icc():format(webp):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/bola/watermark-color-landscape-new.png,565,20,0)/kly-media-production/medias/5312289/original/010988600_1754915518-Valdeci_Moreira_gelandang_arema_saat_menghadapi_PSBS.jpg)
Dua tim ini punya dua gelandang serang nan diharapkan jadi motor serangan tim. Persijap mengandalkan Elexis Gomez dan Arema Valdeci Moreira. Hanya saja, dua pemain ini tetap belum konsisten. Kadang bisa jadi pengatur ritme permainan. Tapi ada kalanya tampil dibawah performa terbaik.
Untuk Alexis, dia sudah membikin satu assist dari tiga penampilannya. Sedangkan Valdeci menyumbangkan satu gol dan belum membikin assist. Sepertinya dua pemain ini tetap dalam proses penyesuaian dengan tim masing-masing.
Tapi, Valdeci lebih beruntung. Karena ada gerbong pemain asal Brasil nan dibawa pembimbing Marcos Santos. Dari 11 pemain asing Arema, hanya ada dua nama nan berasal dari luar Brasil. Yakni Ian Puleio (Argentina) dan Julian Guevara (Kolumbia). Itu mempercepat proses penyesuaian Valdeci.
Selain posisi gelandang serang, ada pemain jangkar nan punya peran krusial merusak permainan lawan. Persijap punya Wahyudi Hamisi. Dia dikenal sebagai pemain nan tak kenal kompromi. Tak jarang dia melakukan pelanggaran untuk menghentikan serangan lawan.
Sedangkan di Arema, condong tidak menggunakan gelandang berbudi pekerti keras. Biasanya, Betinho nan menempati posisi itu. Tapi, saat ini kondisinya tetap diragukan lantaran sakit. Tapi, tetap ada Julian Guevara, Samuel Balinsa alias nama lain nan bisa jadi suport bagi Valdeci.
Adu Tajam Striker Bayangan
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5319685/original/054520200_1755571375-Persijap_vs_Persib-5.jpg)
Sebenarnya, Arema bisa unggul di sektor ini. Mereka punya top skorer Dalberto Luan nan sudah mengemas 6 gol. Tapi, dia kudu pulang ke Brasil sementara waktu lantaran keperluan keluarga. Jadi, Arema kudu mencari sosok targetman nan tepat di laga ini.
Peluangnya, ada pada striker lokal Dedik Setiawan alias Razzaa Fachrezi. Dua pemain ini hatikecil golnya tetap diragukan. Dedik musim ini hanya jadi pengganti. Sedangkan Razzaa belum pernah dapat kesempatan bermain.
Jadi, Arema kudu bertumpu pada Ian Puleio dan Paulinho Moccelin untuk memecah kebuntuan. Karena dua pemain itu merupakan penyerang sayap alias bisa jadi penyerang bayangan. Terkadang mereka tiba-tiba masuk ke dalam kotak penalti lawan.
Sedangkan di Persija, ada sosok striker murni Abdallah Sudi. Mantan striker PSIS Semarang ini sudah menyumbangkan 1 gol. Tapi, Persijap juga punya striker gambaran nan sudah mengoleksi dua gol. Yakni Carlos Franca. Jadi, lini depan jadi adu tajam para striker bayangan.
Persaingan di BRI Super League
Foto Pilihan
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5296315/original/016711200_1753573067-Launching_Persijap_Jepara-8.jpg)