Tornado Fc Lolos Ke Liga 2, Anto Van Java Buka Opsi Berkandang Di Jawa Tengah

Sedang Trending 6 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

, Jakarta - Junianto, pemilik Tornado FC, menyebut ada kemungkinan memindahkan homebase-nya ke Jawa Tengah. Pria nan kraib disapa Anto Van Java itu mempunyai sejumlah alasan.

Seperti diketahui, Tornado FC lolos ke Liga 2 musim depan meski takluk pada final Liga 3, Kamis (27/2/2025) malam WIB di Stadion Indomilk Arena, Tangerang.

Tornado FC lolos ke Liga 2 lantaran berstatus runner-up. Adapun juara direngkuh oleh Sumut United, kemudian disusul Persiba Balikpapan nan lolos setelah menempati posisi ketiga.

"Tornado kudu lolos Liga 2, dan Alhamdulillah bisa, tetapi hari saya kecewa kok bisa permainannya menurun, drastis. Dua kali pertemuan musuh Sumut United kita draw dan menang. Ada apa ini? Mau ta marah-marahin ini," kata Anto.

Yuk gabung channel whatsapp untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

'Pulang Kampung'

Masih dalam kesempatan nan sama, Pak Anto juga membuka kesempatan untuk berkandang di Jawa Tengah. Besar kemungkinan, Tornado FC bakal bermarkas di Kendal. "Yang jelas kita mau di Jawa Tengah. Peluang terbesarnya di Kendal. Karena kita kan punya training center di Salamsari (Charlie Sport), kita juga punya tanah di Kalikangkung itu kan di perbatasan Kendal juga. Jadi kesempatan nan paling tinggi ya di Kendal."

"Kalau Pekanbaru kita kan ada kerabat kita PSPS, jika PSPS kemarin naik Liga 1, otomatis kita main di sana, kan kita juga kudu mencari suporter. Kita ikut saja hasil undiannya, lantaran besok kan dua grup ya, barat dan timur. Apalagi kita di Jateng sudah padat ya, ada PSIM, Persijap. nan jelas kesempatan utama main di Jawa Tengah."

"Mungkin kelak bakal saya kasih nama sesuai daerah. Misalnya nan di Kendal kelak namanya Kendal United, jika Semarang kelak Semarang apa, Demak, dan lain sebagainya. Basisnya tetap Jawa Tengah, lantaran saya kan di Jateng, terlanjut membangun TC, punya tanah. Namanya klub Perserikatan pasti banyak suporternya."

Prihatin dengan PSIS

Kedekatan antara Anto Van Java dengan PSIS Semarang tidak perlu diragukan lagi. Ia juga sebenarnya sudah mengusulkan diri untuk membeli tim berjulukan Laskar Mahesa Jenar tersebut.

"Kita sudah tiga kali ajukan tawaran (kepada Yoyok Sukawi, untuk men-take over PSIS), enggak mau dilepas juga. Akhirnya bangun Tornado ini. Kebetulan kita beli dari kawan di Pekanbaru. Kita kelola, tahun pertama sudah langsung naik," katanya lagi.

"Kalau PSIS sih hati saya tetap tetap biru," tegas Pak Anto menambahkan. "Saya bisa menghormati Mas Yoyok, dia kan tetap mencintai. Sampai sekarang saya tetap berambisi PSIS dilepas. Saya mau membesarkan PSIS."

"Saya sebenarnya sampai sekarang tetap prihatin. Karena sekarang ini Jawa Tengah bakal ada tiga tim nan naik, Bhayangkara FC (Tegal), Persijap, dan PSIM. Saya sendiri darahnya tetap PSIS. Hanya lantaran saya secara umum belum bisa bantu ya enggak apa-apa."

"Saya prihatin sekali dengan kondisi PSIS, lantaran dua laga besok musuh Persija dan Persebaya pun saya juga agak pesimistis. Apalagi sekarang Madura United, Semen Padang, mulai bangkit. Harapan saya mudah-mudahan jangan lah (PSIS degradasi), bagaimanapun saya enggak rela."

Sulit

Malam itu terlihat betul gimana Pak Anto memposisikan diri sebagai suporter, sebagai pribadi nan pikirannya karut marut memandang nasib PSIS. Siapa nan tidak getun memandang klub tercinta kehilangan arah, kan? Mungkin bedanya dengan kita para suporter, Pak Anto tak hanya modal 'darah biru' saja, tetapi juga power and money untuk mendukung dengan langkah eksak.

Menurutnya, langkah paling elegan untuk menyelamatkan PSIS adalah dengan langkah memilikinya secara legal, secara utuh. "Saya enggak tahu (kenapa Yoyok Sukawi enggak mau lepas PSIS), mungkin itu lantaran ada historisnya dari family beliau. Tapi nan jelas jika saya sih sebagai suporter sampai saat ini pun saya sebenarnya tetap eman lah jika ada ada-apa. Ya bagaimana, mau masuk pun susah."

"Kalaupun saya masuk hanya kecil-kecilan tidak bisa seperti kemarin-kemarin, membawa Marukawa, Carlos Fortes. Kalau di Tornado FC kan saya bisa kendali langsung."

Selengkapnya