ARTICLE AD BOX
Polisi mengungkap peledak molotov sudah disiapkan saat tindakan ricuh nan terjadi beberapa hari terakhir di Jakarta. Bom tersebut disembunyikan di titik-titik tertentu.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra mengatakan tersangka AMP mempunyai peran mengunggah langkah membikin bom. Selain itu, dia juga menunjukkan di mana titik peledak molotov bisa ditemukan massa.
"Si tersangka ini juga meng-guiding menunjukkan tempat-tempat dimana peledak itu ditaruh," ujar Wira dalam bertemu pers, Selasa (2/9/2025).
Tersangka bakal mengabarkan titik-titik peledak molotov disimpan via grup Whatsapp. Grup tersebut berisi beberapa orang.
"(Titik molotov disimpan) itu diupload melalui media mereka dan itu postingnya live ya, di WA grup, dan kami sudah mendapatkan captionnya dari percakapan tersebut, di mina titik disimpan molotov tersebut itu disampikan tersangka AMP," sambungnya.
Sebelumnya, polisi mengamankan 337 orang mengenai tindakan pemberontak di Gedung DPR/MPR pada tanggal 25 Agustus 2025. Sebanyak 202 orang di antaranya adalah anak-anak nan datang lantaran diduga terhasut oleh rayuan akun media sosial nan diadmini oleh Direktur Lokataru Foundation Delpedro Marhaen Rismansyah (DMR) dkk.
"Polda Metro Jaya telah melakukan upaya pengamanan 337 orang sehingga situasi saat itu tanggal 25 (Agustus) kondusif," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi.
Polisi kemudian melakukan pendataan terhadap orang nan diamankan. Pelaku anak-anak kemudian dikembalikan ke orang tuanya.
"Kemudian terhadap massa nan diamankan dilakukan pendataan, pemeriksaan urine, komunikasi, pemisahan dengan klaster anak, anak adalah nan berumur di bawah 18 tahun, kemudian dilakukan konseling terhadap anak dengan mengundang stakeholder, mengundang KPAI, dinas terkait, mengundang orang tuanya, menghubungi pihak sekolahnya, keesokan harinya anak-anak ini dikembalikan ke orang tuanya, ke keluarganya masing-masing," tutur dia.
(isa/dhn)