ARTICLE AD BOX
Dan Williams dan Alisa Odenheimer - News
Bloomberg, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan Israel tidak bakal mengizinkan pasukan pemerintahan baru Suriah memasuki wilayah selatan Damaskus. Ini merupakan rencana jangka panjang Israel untuk tetangganya di utara setelah rezim Bashar Al-Assad jatuh.
"Kami menuntut demiliterisasi penuh pasukan rezim baru di Suriah selatan," kata Netanyahu dalam upacara kelulusan Pasukan Pertahanan Israel (IDF), Minggu (23/2/2025) waktu setempat.
Israel bergerak ke Suriah setelah mantan Presiden Assad digulingkan oleh pemberontak nan dipimpin golongan Islamis pada Desember 2024 lalu. Pasukan Israel bergerak ke arah timur ke area penyangga nan ditetapkan oleh gencatan senjata antara kedua negara 50 tahun lalu.

Netanyahu menyatakan pengerahan pasukan itu hanya berkarakter sementara sampai pemerintahan baru Suriah — saat ini dipimpin oleh Hayat Tahrir Al-Sham (HTS), jejak hubungan al-Qaeda — berkomitmen pada perjanjian tahun 1974.