Khofifah Imbau Bupati Dan Wali Kota Di Jatim Jaga Objek-objek Vital

Sedang Trending 4 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Surabaya, --

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menerbitkan Surat Edaran Nomor 100.3/3432/013.3/2025 kepada Bupati/Wali Kota di Jawa Timur tentang peningkatan upaya pencegahan gangguan keamanan, ketertiban umum dan ketentraman masyarakat.

Khofifah mengatakan, perihal tersebut dilakukan sebagai respon atas kondisi dinamika masyarakat nan terjadi belakangan, agar tidak menimbulkan gangguan keamanan, ketertiban umum dan ketentraman masyarakat.

Tak hanya itu, publikasi SE ini juga merupakan tindak lanjut dari pernyataan Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Minggu (31/8) sore mengenai perkembangan situasi negara.

"Sesuai pengarahan Presiden didukung pantauan kami langsung di lapangan mengenai perkembangan situasi nan terjadi, maka kami menyadari kudu ada langkah-langkah strategis sebagai corak antisipasi," kata Khofifah dalam keterangannya, Minggu (31/8).

Khofifah membujuk semua pihak menjaga keamanan dan ketertiban dalam mengawal penyelenggaraan penyampaian aspirasi.

"Kita jaga Jawa Timur. Kita jaga Indonesia. Jangan sampai merusak akomodasi umum, menjarah dan sebagainya, lantaran itu melanggar hukum. Maka sinergi Pemda, TNI, Polri wajib datang untuk mencegah peristiwa serupa jangan sampai terjadi," ujarnya.

"Bersama Forkopimda Jatim, kami imbau Bupati/Wali Kota di Jatim melakukan upaya-upaya preventif untuk pengamanan objek-objek vital di wilayah masing-masing," sambungnya.

Khofifah juga mengimbau agar perguruan tinggi, sekolah, pondok pesantren dan lembaga pendidikan lainnya untuk mencegah keterlibatan peserta didik dalam aktivitas nan berpotensi melanggar ketentuan, peraturan perundang-undangan, maupun aktivitas nan tidak perlu, utamanya pada malam hari.

"Mohon kepada guru, wali siswa agar memastikan keamanan anak-anak sekolah. Bahkan usai demo ricuh kemarin, Dispendik Surabaya memutuskan untuk meliburkan sekolah tanggal 1-4 September dan memberlakukan pembelajaran jarak jauh untuk seluruh sekolah," tambahnya.

Di dalam SE tersebut juga diinstruksikan kepada kepala desa/lurah, ketua RW, dan ketua RT serta Babinsa dan Bhabinkamtibmas untuk melakukan upaya pengamanan di lingkungan masing-masing.

"Kita juga menyeru dan membujuk tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh budaya dan lembaga masyarakat untuk menjaga kerukunan dan kondusifitas masyarakat," katanya.

Sekolah di Surabaya belajar via online

Sekolah tingkat PAUD, SD, SMP hingga SMA baik negeri maupun swasta di Surabaya dan sekitarnya diinstruksikan menerapkan pembelajaran daring dari rumah, selama 1-4 September 2025 alias hingga waktu nan tak ditentukan.

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Dinas Pendidikan (Dispendik) menerapkan pembelajaran melalui daring pada 1-4 September 2025. Langkah ini diambil untuk mewaspadai kondisi keamanan kurang kondusif dan upaya menjaga keselamatan anak-anak.

"Hal ini dilakukan untuk menjaga keamanan dan kondisi psikologis anak di tengah situasi nan terus memanas seperti saat ini," kata Kepala Dispendik Kota Surabaya Yusuf Masruh.

Ia juga mengimbau kepada orang tua untuk turut serta memantau dan memastikan putra-putrinya mengikuti aktivitas pembelajaran daring agar melangkah dengan baik.

"Jadi, misal ada orang tua nan tidak memungkinkan untuk daring, nah kelak pembimbing di sekolah bakal memetakan. Dari situ, pembimbing bisa mengganti dengan memberikan tugas kepada muridnya, bagi nan tidak bisa mengikuti daring," ujarnya.

Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Jatim, Aries Agung Paewai mengatakan siswa SMA, SMK dan SLB negeri serta swasta di Surabaya, Gresik, dan Sidoarjo bakal menggelar aktivitas belajar secara daring dari rumah, terhitung sejak 1 September 2025 sampai dengan pemisah waktu nan tidak ditentukan.

Aries mengatakan kebijakan tersebut diterapkan untuk menyikapi dinamika situasi tak kondusif di beberapa wilayah di Jawa Timur, terutama Surabaya, Sidoarjo dan Gresik.

"Tidak semua wilayah di Jatim punya potensi tindakan massa nan menjurus pada tindakan anarkis. Hasil koordinasi ditetapkan hanya untuk Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik," kata Aries Sabtu (31/8) malam.

Khusus di Kota Malang, belajar daring hanya diterapkan untuk sekolah nan terletak di area Tugu dan Sekolah Komplek.

"Hal ini dikarenakan ada info bakal adanya tindakan demonstrasi di sekitar Gedung DPRD Kota Malang," ujarnya. 

Sementara itu pasukan TNI dan Polri melakukan patroli campuran skala besar di Kota Surabaya.

Pangdam V/Brawijaya Mayjend TNI Rudy Saladin mengatakan patroli skala besar ini mulai berangkat dari Gedung Negara Hadir. Patroli campuran mengarahkan beberapa kendaraan seperti motor trail hingga Panser Anoa.

"Patroli skala besar, sifatnya menyapa masyarakat sekaligus mengimbau masyarakat khususnya di Kota Surabaya agar bisa betul-betul kondusif," kata Rudy di Grahadi.

Rudy menegaskan, sesuai dengan petunjuk Presiden Prabowo Subianto bahwa oknum nan bertindak melawan norma bakal dilakukan tindakan tegas.

"Sudah ada pengarahan langsung dari beliau (Presiden Prabowo) untuk TNI-POLRI bertindak tegas khususnya pada oknum-oknum nan melanggar dan melawan patokan nan sifatnya merusak, penjarahan, pembakaran itu kelak bakal ada hukuman tegas," ujarnya.

Demonstrasi berujung kericuhan terjadi di sejumlah titik di Surabaya dalam dua hari terakhir, Jumat (29/8) dan Sabtu (30/8). Akibat peristiwa itu, Gedung Negara Grahadi sisi barat dan Kantor Mapolsek Tegalsari gosong dibakar orang tak dikenal.

(fra/frd/fra)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya