Mangkrak 17 Tahun, Pemkot Depok Ultimatum Pengembang Proyek Metro Starter

Sedang Trending 6 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

, Depok - Wakil Wali Kota Depok Chandra Rahmansyah berbareng jejeran Polres Metro Depok dan Kodim 0508 Depok mendatangi letak proyek Metro Starter nan telah mangkrak selama 17 tahun. Proyek nan digadang menjadi terminal terpadu dalam kota dan pusat perbelanjaan itu sekarang hanya ditumbuhi tanaman liar dan hamparan kosong.

Wakil Wali Kota Depok, Chandra Rahmansyah mengatakan, progres pembangunan Metro Starter kudu segera direalisasikan, mengenai pelayanan publik di bagian transportasi. Apalagi pembangunan Metro Starter telah mangkrak selama 17 tahun.

“Kami langsung rapat beserta seluruh jejeran OPD, untuk kemudian kami ambil keputusan bahwa ini kudu dievaluasi secara menyeluruh,” ujar Chandra kepada , Rabu (26/2/2025).

Pemerintah Kota Depok bakal melakukan pertimbangan dalam waktu dua hari. Pemkot bakal mengambil keputusan mengenai nasib Metro Starter pada pekan depan. Nantinya pertimbangan bakal diberikan kepada Wali Kota Depok, Supian Suri usai mengikuti retret kepala wilayah di Magelang.

“Saya juga baru tahu nih, rupanya addendum keempat itu addendum terakhir, saya maunya ada kejelasan, kepastian, jika mau lanjut kapan?,” ucap Chandra.

Dia tidak mau mangkraknya pembangunan Metro Starter terus semakin berlarut-larut. Metro Starter nan mempunyai lahan seluas 2,6 hektare ini kudu segera dibangun untuk terminal dalam kota.

“Saya enggak mau mangkrak, sehari pun mangkrak sudah enggak boleh lagi, jikalau enggak ya gimana seperti itu, kelak tinggal tim pertimbangan bakal memberikan rekomendasi kepada kami,” kata Chandra menandaskan.

Pengembang Tetap Bayar Retribusi

Diketahui Addendum ke empat nan diberikan kepada pihak pengembang, ialah PT Andika Investa jatuh pada November 2024. Namun selama 17 tahun bergulir memegang proyek tersebut, tidak ada progres pembangunan nyata pada Metro Starter.

“Memang ada retribusi nan dibayarkan oleh developer tiap tahun, tapi kami sudah rapat juga dengan BAPPEDA, rupanya dari selama mangkrak itu sampai 2024, potensi pendapatan kita malah jauh lebih tinggi dibanding retribusi nan diberikan oleh pihak pengembang,” terang Chandra.

Chandra telah meminta pembentukan tim internal Pemkot Depok untuk mengevaluasi Metro Starter. Nantinya hasil pertimbangan tersebut bakal menentukan nasib pembangunan Metro Starter apakah dilanjutkan developer nan sama alias tidak.

“Tapi kan enggak bisa saya semerta-merta, oh saya putus ini, tukar pengembang, putus alias ini lanjut, enggak bisa, ini kudu dikaji secara menyeluruh. Jadi ini tim nan kami corak tadi tujuannya untuk mengkaji secara menyeluruh,” ucap Chandra.

Alasan Proyek Metro Starter Mangkrak

Chandra mendapatkan sejumlah argumen mangkraknya Metro Starter nan merupakan peninggalan rezim PKS di Depok. Adapun argumen tersebut ialah revisi mengenai lahan, pandemi Covid, dan perubahan upaya plan.

“Yang tadinya apartemen, mungkin diubah hanya menjadi pusat perbelanjaan, alias pusat perbelanjaan berubah jadi apa gitu, tapi nan paling krusial saya maunya terminal dulu deh, pokoknya segera dieksekusi gitu,” ungkap Chandra.

Chandra memastikan bakal memberikan tindakan tegas kepada developer andaikan Metro Starter tetap mangkrak setelah dilakukan pertimbangan secara menyeluruh. Pekan depan bakal diputuskan mengenai kelanjutan Metro Starter.

“Mangkrak satu hari pun kami nggak mau, lantaran 17 tahun sudah waktu nan sangat terlalu lama, pelayanan publik untuk masyarakat Kota Depok mengenai transportasi ini jadi terganggu,” tutur Chandra.

Chandra memandang selama mangkrak 17 tahun effort dari developer sangat kecil. Namun Chandra bakal bertindak setara untuk memandang terlebih dulu hasil dari pertimbangan tim terhadap pembangunan Metro Starter.

“Tapi kan kita kudu lihat kenapa, masalahnya apa, kenapa progressnya hanya cuman kayak gini,” pungkas Chandra. (Dicky Agung Prihanto)

Selengkapnya