Maarten Paes Dan Emil Audero Wajib Nyimak, Kiper Maksimal Pegang Bola 8 Detik Musim Depan, Dilanggar Jadi Sepak Pojok Tim Lawan

Sedang Trending 6 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

, Jakarta - Dewan Asosiasi Sepak Bola Internasional alias IFAB telah menyetujui sejumkah perubahan dalam norma permainan untuk musim 2025/2026, termasuk mengenai pembatasan waktu kiper memegang bola.

IFAB bakal mengatur seorang penjaga gawang menguasai bola dengan tangannya maksimal selama delapan detik, nan jika dilanggar bakal berbuah sepak pojok untuk tim lawan.

"Setelah uji coba menunjukkan akibat positif nan signifikan mengenai penjaga gawang nan menahan bola terlalu lama," tulis IFAB dalam situsnya.

"IFAB dengan bunyi bulat memutuskan untuk mengubah Hukum 12.2 tentang tendangan bebas tidak langsung," jelas IFAB, nan berdiri pada 1986 alias telah berumur 138 tahun itu.

Yuk gabung channel whatsapp untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

Bunyi Aturan IFAB

"Perubahan ini menetapkan bahwa jika penjaga gawang memegang bola lebih dari delapan detik, dengan wasit menggunakan hitungan mundur visual selama lima detik," jelas IFAB.

"Wasit bakal memberikan tendangan perspektif kepada tim lawan, menggantikan patokan saat ini nan memberikan tendangan bebas tidak langsung jika lebih dari enam detik," ungkap IFAB.

Beberapa kiper di bumi memang kerap berlama-lama menguasai bola dengan tangannya. Biasanya, langkah nan mengesalkan bagi klub musuh itu dilakukan untuk mengulur-ulur waktu ketika timnya sedang unggul.

Segera Adaptasi

Dua kiper nan kemungkinan bakal bergantian mengawal gawang Timnas Indonesia, Maarten Paes dan Emil Audero, kudu segera beradaptasi dengan patokan baru IFAB tersebut.

Keduanya bisa mengaplikasikannya ketika memihak Timnas Indonesia dalam lanjutan putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia pada akhir Maret 2025.

Lawan Australia dan Bahrain

Timnas Indonesia bakal lebih dulu menantang tuan rumah Timnas Australia dalam matchday ketujuh Grup C di Sydney Football Stadium, Sydney, pada 20 Maret 2025.

Lima hari berselang, tim berjulukan Garuda itu bakal meladeni perlawanan Timnas Bahrain dalam partai kedelapan Grup C di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta Pusat.

Perubahan pada Hukum Permainan

Hukum 3.10 (Kapten tim)

Pedoman telah dimasukkan ke dalam Hukum Permainan bagi kejuaraan nan mau menerapkan prinsip bahwa hanya kapten nan boleh mendekati wasit dalam situasi tertentu. Prinsip ini telah sukses diterapkan di beberapa kejuaraan tahun lalu. The IFAB sepakat bahwa komunikasi nan lebih baik antara kapten dan wasit—yang sering menghadapi protes verbal maupun fisik—dapat membantu menciptakan rasa keadilan dan saling menghormati, nan merupakan nilai inti dalam sepak bola.

Hukum 8.2 (Bola jatuh)

Jika bola berada di luar area penalti saat permainan dihentikan, bola bakal diberikan kepada tim nan sebelumnya menguasai bola alias nan semestinya mendapatkannya (jika jelas bagi wasit). Jika tidak jelas, bola bakal diberikan kepada tim nan terakhir menyentuhnya.

Hukum 9.2 (Bola dalam permainan)

Tendangan bebas tidak langsung tanpa balasan disipliner bakal diberikan jika seorang ofisial tim, pemain pengganti, pemain nan telah diganti, pemain nan dikeluarkan, alias pemain nan sementara berada di luar lapangan menyentuh bola saat bola keluar dari lapangan, selama tidak ada niat untuk mengganggu permainan secara tidak adil.

Protokol VAR (Video Assistant Referee)

Kompetisi sekarang mempunyai opsi untuk membiarkan wasit memberikan pengumuman setelah tinjauan VAR alias pemeriksaan VAR nan menyantap waktu lama.

Pedoman praktis untuk wasit

Karena VAR dapat memantau keputusan gol/tidak gol serta pelanggaran penjaga gawang saat tendangan penalti, asisten wasit kudu berdiri sejajar dengan titik penalti, nan juga menjadi garis offside.

Sumber: IFAB

Selengkapnya