ARTICLE AD BOX
Jakarta -
Wakil Menteri Sosial (Wamensos) Agus Jabo Priyono dan Wakil Menteri Pekerjaan Umum, Diana Kusumastuti, meninjau calon letak tambahan pembangunan Sekolah Rakyat di area Taman Siswa, Yogyakarta, Sabtu (10/5).
Agus Jabo menyampaikan kunjungan ini merupakan bagian dari pengecekan letak tambahan untuk pembangunan Sekolah Rakyat, di luar 53 titik nan telah disiapkan dan bakal mulai beraksi pada Juli 2025.
"Kita sudah punya 53 titik nan existing, tambah 12, dan ada tambahan lagi seperti di Indrapuri dan Makassar. Semua skema pembangunan sarana-prasarana diserahkan ke PUPR," ujarnya dalam keterangan tertulis, Minggu (11/5/2025).
Agus Jabo menjelaskan pembangunan Sekolah Rakyat bukan hanya mencakup ruang kelas dan asrama, melainkan juga akomodasi pendukung lainnya seperti laboratorium, ruang makan, dapur, ruang ibadah, dan lapangan.
"Konsepnya boarding school, targetnya tiap titik bisa menampung 1.000 siswa dari SD, SMP, hingga SMA, unik untuk anak-anak dari family kurang bisa dan miskin ekstrem, sesuai pengarahan Presiden," tambahnya.
Sementara itu, Diana mengatakan pihaknya telah melakukan pengecekan awal terhadap akomodasi nan ada di Taman Siswa.
"Kalau dari jumlah kelasnya cukup, tapi untuk mess (asrama), ruang makan, dapur, dan akomodasi lainnya, kita perlu melakukan pembaharuan besar. Ini letak tambahan tahap pertama, dan tetap butuh kajian serta kreasi ulang," jelas Diana.
Dia menambahkan beberapa ruang kelas nan tidak terpakai kemungkinan bakal diubah menjadi asrama, namun perihal ini memerlukan penyesuaian besar, termasuk kesiapan toilet dan integrasi antara kelas dan asrama.
"Kelas dan pondok kudu terintegrasi, tidak boleh terpisah jauh. Itu prinsip utama. Kalau letak tidak memungkinkan untuk itu, ya tidak bisa digunakan," paparnya.
Diana mengungkapkan pihaknya bakal segera melakukan kajian teknis dan desain, sembari menunggu kesepakatan antara Pemerintah Kota Yogyakarta dan pengelola Taman Siswa mengenai pemindahan ruang-ruang nan tetap aktif digunakan.
"Kami butuh waktu sejenak untuk kajian ini. Targetnya, pembaharuan bisa dimulai secepatnya, agar di Juli Sekolah Rakyat sudah bisa menerima siswa," pungkasnya.
Sebagai informasi, pada kesempatan tersebut, keduanya didampingi oleh Wakil Wali Kota Yogyakarta, Kepala Dinas Sosial Daerah Istimewa Yogyakarta, dan jejeran Kementerian Sosial. Peninjauan ini menjadi bagian dari upaya pemerintah memperluas akses pendidikan berbobot untuk masyarakat kurang bisa melalui model sekolah berasrama nan terintegrasi, sesuai dengan petunjuk Presiden.
(akd/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini