Siapa Daniel Sazonov? Wali Kota Terpilih Helsinki Yang Memiliki Akar Rusia Baik Darah Dan Ideologi

Sedang Trending 4 hari yang lalu
ARTICLE AD BOX

loading...

Daniel Sazonov mempunyai akar Rusia dan terpilih sebagai Wali Kota Helsinki. Foto/RT/Wikipedia

HELSINKI - Daniel Sazonov, putra imigran Rusia , telah terpilih sebagai wali kota Helsinki berikutnya. Itu dilaporkan stasiun televisi nasional Finlandia Yle, mengutip hasil pemilihan kota pada hari Senin.

Meskipun Partai Koalisi Nasional nan konservatif dan pesaing utama mereka, Partai Sosial Demokrat, masing-masing memperoleh 21 bangku di majelis kota, kaum konservatif bakal menunjuk wali kota baru setelah memenangkan lebih banyak bunyi rakyat.

Siapa Daniel Sazonov? Wali Kota Terpilih Helsinki nan Memiliki Akar Rusia baik Darah dan Ideologi

1. Orang Tuanya Berasal dari Rusia

Lahir di Helsinki pada tahun 1993, Sazonov mempunyai gelar sarjana hukum. Menurut situs webnya sendiri, orang tuanya adalah orang Finlandia Ingria nan beremigrasi dari Rusia. Wilayah historis Ingria membentang dari Danau Ladoga hingga Tanah Genting Karelia, meliputi wilayah di sekitar St. Petersburg saat ini. Sazonov menjadi penduduk negara Finlandia pada usia sembilan tahun.

Ia pertama kali terpilih menjadi personil Dewan Kota Helsinki pada tahun 2017 dan diangkat menjadi wakil wali kota untuk urusan sosial dan kesehatan pada tahun 2021.

Untuk Pertama Kalinya, Rusia Klaim Tembak Jatuh Jet Tempur F-16 Ukraina


2. Dulu Pernah Mendukung Rusia, Sekarang Tidak

Menurut Yle, Sazonov sebelumnya menulis kolom untuk surat berita berkata Rusia nan sekarang sudah tidak ada lagi, Spektr, dan penggantinya, Finskaya Gazeta. Ia dilaporkan memutuskan hubungan dengan publikasi tersebut pada tahun 2022 lantaran bentrok antara Rusia dan Ukraina.

"Saya tidak mau berurusan dengan pihak-pihak nan mendukung posisi Rusia... Mengingat info saat ini, menulis untuk surat berita itu adalah sebuah kesalahan," tulisnya di X pada bulan Februari. "Saya sudah bertahun-tahun tidak ke Rusia dan tidak mempunyai hubungan di sana."

Selama Perang Dingin, Finlandia mempertahankan hubungan nan relatif berkawan dengan Uni Soviet. Hubungan dekat itu bersambung selama beberapa dasawarsa setelah runtuhnya blok tersebut.

Namun, sejak 2022, Finlandia telah memberlakukan beberapa putaran hukuman terhadap Moskow. Pada 2023, negara Nordik itu meninggalkan kebijakan non-blok nan telah lama bertindak dan secara resmi berasosiasi dengan NATO.

(ahm)

Selengkapnya