Polisi Tetapkan 4 Tersangka Provokasi Serang Mako Brimob Cikeas

Sedang Trending 3 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, --

Polres Bogor menetapkan empat orang sebagai tersangka kasus provokasi penyerangan Markas Brimob Cikeas, setelah mengamankan 17 terduga pelaku dalam operasi pengamanan di Kabupaten Bogor, Sabtu (30/8) malam.

Kapolres Bogor AKBP Wikha Ardilestanto menyatakan empat orang tersebut mempunyai peran krusial dalam rencana penyerangan nan beredar lewat pamflet provokatif di media sosial sejak siang hingga malam.

"Tersangka M bertindak sebagai provokator sekaligus membawa senjata tajam. Bukti digital dan peralatan bukti sajam memperkuat perannya dalam kasus ini," kata Wikha dalam konvensi pers di Polres Bogor, Cibinong, Minggu (31/9) malam.

Wikha mengklaim pihaknya menemukan pamflet digital rayuan menyerang Markas Brimob Cikeas dari telepon genggam M.

Tersangka kedua, AS asal Bogor diduga menyiapkan poster-poster hasutan nan bakal ditempelkan di sekitar letak Brimob untuk memancing massa. Poster itu diamankan sebagai peralatan bukti dugaan penghasutan.

Kemudian, RP asal Bogor, ditangkap setelah membawa sebotol bahan bakar Pertamax nan dipersiapkan untuk tindakan pembakaran. Polisi menjeratnya dengan pasal percobaan tindak pidana pembakaran.

Sementara itu BS, tersangka keempat, menyebarkan pesan provokatif di grup WA berisi rayuan menyerang dan membunuh aparat. Ia juga menyebarkan pamflet digital ke sejumlah pihak.

Keempat tersangka dijerat beragam pasal, mulai dari Undang-Undang ITE, pasal penghasutan dalam KUHP, hingga Undang-Undang Darurat mengenai kepemilikan senjata tajam, dengan ancaman balasan bervariasi enam hingga 12 tahun penjara.

Sementara 13 orang lain nan turut diamankan tetap menjalani pemeriksaan mendalam. Polisi menyebut mereka ditangkap dalam golongan kecil, ada nan berdua, bertiga, maupun berempat.

"Proses pemeriksaan tetap berjalan. Kami mau memetakan jaringan provokasi ini lebih jelas, lantaran mereka tidak berasal dari satu golongan tunggal," katanya.

Di sisi lain, Wikha membantah ada keterlibatan anak personil TNI dalam rumor provokasi serangan terhadap Markas Brimob Cikeas.

Pernyataan itu disampaikan menyusul beredarnya video pengakuan seorang tersangka berinisial M nan menyebut diperintah seorang B, anak personil TNI di Jakarta, untuk melakukan penyerangan.

"Pengakuan tersangka M hanya asal-asalan agar bisa lolos dari proses hukum. Ia sengaja mencatut nama anak personil TNI agar mendapat perlindungan," ujarnya.

Menurut Wikha, hasil konfrontasi langsung kedua belah pihak serta pemeriksaan digital membuktikan pengakuan tersebut bohong. Dia menjelaskan tidak ada bukti keterlibatan B maupun keluarganya dalam rencana provokasi itu.

Polisi menemukan bahwa M pernah beberapa kali menggunakan nama B dan ayahnya untuk menghindari masalah hukum, termasuk dalam kasus pelanggaran lampau lintas.

Wikha meminta masyarakat tidak terprovokasi hoaks nan beredar lantaran tujuan utama info tiruan itu adalah menciptakan keresahan dan mengadu domba.

"Kami minta masyarakat tetap tenang, jangan percaya buletin nan belum jelas kebenarannya. Hoaks seperti ini sengaja dihembuskan untuk menimbulkan kegaduhan," ujarnya.

Dia mengatakan bahwa TNI-Polri di Bogor solid menjaga situasi Kamtibmas berbareng pemerintah daerah. Langkah nyata bakal ditunjukkan dengan apel campuran dan patroli skala besar pada Senin (1/9).

Patroli campuran bakal melibatkan personel Polri, TNI, serta unsur pemerintah wilayah sebagai komitmen menghadirkan rasa kondusif dan menjaga stabilitas di Kabupaten Bogor.

Menurut Wikha, abdi negara keamanan siap menjalankan perintah Presiden untuk mengambil langkah tegas terhadap pelanggar hukum, sekaligus memastikan wilayah Bogor tetap kondusif.

(fra/antara/fra)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya