ARTICLE AD BOX
, Jakarta Menteri Sosial, Saifullah Yusuf, alias nan kerap disapa Gus Ipul menegaskan bakal membikin legacy pemberdayaan berbasis masyarakat. Salah satu langkahnya adalah dengan merevitalisasi Taman Hutan Raya (Tahura) Ngurah Rai, Bali.
"Kerja Bakti ini bukan perihal baru, kami mau menguatkan kolaborasi, mau menguatkan kebersamaan. Sesuatu jika dilakukan bersama-sama terpadu dan berkepanjangan bakal terlihat hasilnya. Ada bedanya before after," ujarnya.
Sebagaimana diketahui, kerja bakti di Tahura Ngurah Rai bakal menjadi kali ketiga Kementerian Sosial mengadakan upaya revitalisasi sungai sekaligus memberdayakan masyarakat nan tinggal di wilayah aliran sungai.
Gus Ipul pun menegaskan, bakal terus melakukan aktivitas serupa secara berkepanjangan di beragam titik di Indonesia dan bukan sekadar formalitas semata.
"Besok saya tidak mau umum tapi berkelanjutan, untuk menbuat lingkungan di sini bersih dan masyarakatnya punya kesadaran. Kita mau bikin langkah-langkah mini dari satu desa alias tempat mana pun untuk bikin perubahan berbasis masyarakat," tegasnya.
Dalam mengatasi krisis sampah nan melanda Tahura Ngurah Rai, Kemensos merangkul beragam pihak untuk berkolaborasi. Tak hanya melibatkan pemerintah setempat, Kemensos juga melibatkan pilar-pilar sosial, desa adat, pemerintah wilayah dan juga organisasi lingkungan hidup seperti Sungai Watch.
Dijalankan Secara Berkelanjutan
Gus Ipul pun berpesan kerja hormat nan dilakukan agar tidak dijalankan satu kali saja. Ia menilai, dibutuhkan upaya pembersihan berkesinambungan untuk menangani krisis sampah dan persoalan sosial nan turut timbul.
"Saya berambisi (kerja bakti) ini bakal berkelanjutan. Kalau perlu, pakai ekskavator," ujarnya.
Sementara itu, Manajer Lapangan Sungai Watch, I Made Dwi Bagiasa mengungkapkan bahwa kerjasama beragam pihak dibutuhkan untuk mengatasi masalah tersebut.
"Kami dari Sungai Watch tidak bisa sendiri, tentu memerlukan semua pihak," ungkapnya.
"Empat tahun lalu, kondisi Tahura menyerupai bukit sampah, dengan kerjasama beragam pihak untuk merevitalisasi Tahura, keadaannya sekarang membaik, meski tetap banyak sampah nan kudu dibersihkan," jelas I Made Dwi Bagiasa.
(*)