ARTICLE AD BOX
loading...
Hamas siap serahkan Gaza ke badan Palestina dengan syarat tertentu. Foto/X
GAZA - Basem Naim, personil biro politik Hamas , golongan pejuang itu siap menyerahkan Gaza ke lembaga Palestina dengan syarat utama.
"Kami siap menyerahkan pemerintahan di Jalur Gaza kepada badan Palestina mana pun nan mewakili semua penduduk Palestina, pemerintahan persatuan, pemerintahan teknokratis, badan unik nan dibentuk hanya untuk menjalankan Jalur Gaza dalam kerja sama alias koordinasi alias sebagai rujukan dengan pemerintah di Ramallah - kami siap melakukannya," katanya, dilansir Al Jazeera.
“Sayangnya, semua usulan ini ditolak oleh ketua Otoritas Palestina (PA) di Ramallah, dan kami telah mengatakan bahwa mereka dapat datang dan mereka dapat mempunyai semua fasilitasi untuk menjalankan semuanya di dalam Jalur Gaza.”
Naim juga menyatakan kecaman Hamas atas serangan Israel di Tepi Barat utara dan "sayangnya masyarakat internasional tutup mulut terhadap apa nan terjadi di sana", merujuk pada "pembunuhan dan penghancuran terus-menerus terhadap para pengungsi kami di beragam kamp pengungsi di utara".
Ketika ditanya tentang peran apa nan mau dimainkan Hamas dalam perihal pengelolaan Gaza di masa mendatang, Naim menjawab bahwa apalagi sebelum serangan 7 Oktober 2023, golongan itu telah acapkali menyatakan "siap menyerah" untuk memerintah wilayah tersebut.
Baca Juga: Rusia Tetap Jadi Pemenang, Ukraina Kalah Memalukan
Ketika ditanya tentang masa depan gencatan senjata dan apakah golongan Palestina bakal membebaskan jenazah empat tawanan Israel sesuai agenda minggu ini, dia menjawab bahwa “semua opsi tersedia”.
“Sebelum melangkah ke langkah berikutnya, kami kudu memastikan bahwa langkah sebelumnya, ialah membebaskan 620 tahanan, telah dibebaskan,” kata personil biro politik Hamas itu kepada Al Jazeera.
“Karena Netanyahu jelas mengirimkan pesan nan kuat bahwa dia sengaja menyabotase kesepakatan itu, dia sedang mempersiapkan suasana untuk kembali berperang. Oleh lantaran itu, apa agunan bahwa dia bakal mengambil empat jenazah lainnya dan sekali lagi tidak membebaskan jumlah penduduk Palestina nan disepakati ditambah 620 penduduk Palestina?”
Naim menegaskan kembali: “Semua opsi tersedia, tidak hanya apa nan bakal terjadi pada hari Kamis tetapi juga elemen-elemen lain dari kesepakatan tersebut.”