ARTICLE AD BOX
Anand Krishnamoorthy - News
Bloomberg, Bursa saham di Asia melemah tipis setelah Presiden AS Donald Trump menegaskan tidak bakal menunda tenggat 9 Juli untuk meningkatkan tarif terhadap mitra dagang, memperburuk ketegangan perdagangan nan sudah memanas.
Indeks regional saham turun 0,3%. Bursa Jepang merosot 0,7% usai Trump menakut-nakuti bakal meningkatkan tarif impor dari negara tersebut dan kembali mengkritik Jepang lantaran tidak mau menerima ekspor beras AS. Sementara itu, indeks dolar AS turun 0,1% setelah sebelumnya menyentuh level terendah sejak 2022. Imbal hasil obligasi AS (Treasury) stabil pada Rabu (2/7/2025) pagi, setelah naik pada perdagangan Selasa.
Para penanammodal mencermati langkah Trump mengenai jarak sementara tarif nan diumumkan pada April lalu. Tarif tersebut sempat ditangguhkan selama 90 hari untuk memberi ruang negosiasi. Meski dulu pasar saham dunia kerap bergolak akibat buletin perang dagang, sekarang indeks saham justru mendekati rekor tertinggi. Ketenangan ini didorong ekspektasi bahwa Trump bakal kembali menunda tarifnya, mengikuti pola ancaman nan biasanya diikuti langkah mundur.
“Meski saham AS mungkin terlalu optimistis, saham internasional justru condong bereaksi berlebihan setiap kali Trump meningkatkan tensi,” kata Phillip Wool, kepala manajemen portofolio Rayliant Global Advisors Ltd. “Tak mengejutkan jika Trump kembali memainkan skenario kebuntuan 9 Juli dan ancaman tarif super tinggi demi menekan kesepakatan nan lebih baik. Ini juga bagian dari panggung politik.”
