ARTICLE AD BOX
, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto resmi meluncurkan Badan Pengelolaan Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (24/2/2025).
Acara peluncuran dihadiri oleh mantan presiden dan wakil presiden, para menteri, hingga ketua lembaga negara. Berdasarkan pantauan , Prabowo didampingi Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Presiden ketujuh RI Joko Widodo alias Jokowi naik ke atas panggung saat aktivitas peluncuran.
Badan ini tak hanya bicara mengelola investasi, tapi juga mendorong pembangunan nasional. Hal tersebut disampaikan Prabowo dalam sambutannya pada rangkaian peresmian Danantara Indonesia.
"Peluncuran Danantara Indonesia hari ini mempunyai makna nan sangat penting, lantaran Danantara Indonesia bukan sekedar sebuah badan pengelola investasi," ungkap Prabowo dalam Peresmian Danantara Indonesia, di Istana Negara, Jakarta, Senin (24/2/2025).
Dia mengatakan, Danantara Indonesia juga merupakan bagian untuk pembangunan nasional. Caranya dengan mengelola kekayaan Indonesia dengan maksimal.
"Harus menjadi instrumen pembangunan nasional nan bakal mengoptimalkan langkah kita mengelola kekayaan Indonesia," terang Presiden Prabowo.
Dia mengungkapkan, pemerintah sukses mengamankan Rp300 triliun alias USD 20 miliar nan sebelumnya tersendat lantaran inefiensi, korupsi, dan shopping tak tepat sasaran.
Prabowo mengatakan, anggaran Rp300 triliun tersebut bakal dialokasikan ke badan pengelola investasi, Daya Anagata Nusantara (Danantara). Menurut dia, anggaran tersebut bakal diinvestasikan untuk 20 proyek nasional.
"Kami sukses mengamankan lebih dari Rp300 triliun nyaris 20 miliar dollar dalam corak tabungan negara. Dana nan sebelumnya tersendat oleh inefisiensi, korupsi, dan belanja-belanja nan kurang tepat sasaran," terang Prabowo.
Kemudian, Prabowo menekankan Danantara dibentuk untuk para generasi penerus bangsa. Untuk itu, dia menegaskan Danantara kudu dikelola dengan sebaik-baiknya dan diawasi serta diaudit oleh siapa pun.
Berikut sederet pernyataan Presiden Prabowo Subianto saat meluncurkan BPI Danantara dihimpun Tim News :
Momen tak biasa terjadi saat Presiden Prabowo Subianto meluncurkan Daya Anagata Nusantara (Danantara). Saat awal pidato, Prabowo lupa menyebut sejumlah nama tamu undangan. Hal itu membikin Prabowo terkejut dan panik.
1. Luncurkan Danantara Indonesia, Sebut Bukan Sekadar Pengelola Investasi
Presiden Prabowo Subianto resmi meluncurkan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia).
Badan ini tak hanya bicara mengelola investasi, tapi juga mendorong pembangunan nasional. Hal tersebut disampaikan Prabowo dalam sambutannya pada rangkaian peresmian Danantara Indonesia.
"Peluncuran Danantara Indonesia hari ini mempunyai makna nan sangat penting, lantaran Danantara Indonesia bukan sekedar sebuah badan pengelola investasi," ungkap Prabowo dalam Peresmian Danantara Indonesia, di Istana Negara, Jakarta, Senin (24/2/2025).
Dia mengatakan, Danantara Indonesia juga merupakan bagian untuk pembangunan nasional. Caranya dengan mengelola kekayaan Indonesia dengan maksimal.
"Harus menjadi instrumen pembangunan nasional nan bakal mengoptimalkan langkah kita mengelola kekayaan Indonesia," ujar dia.
Kepala Negara itu kembali menegaskan peran Danantara Indonesia bukan sebatas mengelola investasi. Lebih dari itu, ada tujuan kesejahteraan rakyat nan jadi targetnya.
"Jangan salah, apa nan kita luncurkan hari ini bukan sekadar sebuah biaya investasi melainkan instrumen perangkat pembangunan nasional nan kudu bisa mengubah langkah kita mengelola kekayaan bangsa demi kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia," terang Prabowo.
2. Sebut Rp300 Triliun Hasil Efisiensi Akan Dikelola Danantara untuk Investasi Proyek Nasional
Presiden Prabowo mengungkapkan, pemerintah sukses mengamankan Rp300 triliun alias USD 20 miliar nan sebelumnya tersendat lantaran inefiensi, korupsi, dan shopping tak tepat sasaran.
Prabowo mengatakan anggaran Rp300 triliun tersebut bakal dialokasikan ke badan pengelola investasi, Daya Anagata Nusantara (Danantara). Menurut dia, anggaran tersebut bakal diinvestasikan untuk 20 proyek nasional.
"Kami sukses mengamankan lebih dari Rp300 triliun nyaris 20 miliar dollar dalam corak tabungan negara. Dana nan sebelumnya tersendat oleh inefisiensi, korupsi, dan belanja-belanja nan kurang tepat sasaran," kata Prabowo.
"Kini biaya tersebut bakal dialokasikan untuk dikelola Danantara Indonesia, diinvestasikan dalam 20 alias lebih proyek-proyek nasional sebagai bagian dari industrialisasi kita dan hilirisasi kita," sambungnya.
Dia menyampaikan proyek-proyek tersebut bakal menciptakan nilai tambah nan signifikan untuk Indonesia. Selain itu, kata Prabowo, proyek nasional ini juga bakal membuka lapangan pekerjaan untuk masyarakat Indonesia.
"Proyek-proyek nan berakibat tinggi nan bakal menciptakan nilai tambah nan signifikan untuk bangsa kita. Menciptakan faedah nyata lapker nan berbobot dan kemakmuran, nan berjangka panjang bagi masyarakat Indonesia," papar Prabowo.
3. Jawab Keraguan Masyarakat Soal Danantara Indonesia
Presiden Prabowo Subianto resmi meluncurkan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia). Dia mengakui banyak pihak nan meragukan konsep Danantara Indonesia itu.
"Saya memahami bahwa banyak pertanyaan tentang Danantara Indonesia," ungkap Prabowo.
Kepala Negara ini turut menyadari banyak masyarakat nan juga meragukan badan baru nan dibentuknya ini. Termasuk tingkat keberhasilan dari konsep nan sudah diusung.
"Mungkin ada nan ragu-ragu apakah ini bisa sukses alias tidak," ucapnya.
Namun, Prabowo memandang keraguan dan pertanyaan masyarakat itu sebagai satu perihal nan wajar. Pasalnya, inisiatif corak Danantara Indonesia belum pernah ada sebelumnya.
"Hal ini adalah wajar lantaran inisiatif ini belum pernah ada sebelumnya," kata dia.
Prabowo menegaskan, usai Danantara Indonesia resmi diluncurkan, masyarakat Indonesia kudu berbangga. Pasalnya, total aset USD 900 miliar nan bakal dikelola nantinya menjadikan Danantara Indonesia sebagai salah satu pengelola biaya kekayaan terbesar di dunia.
"Namun, hari ini seluruh rakyat Indonesia patut berbesar hati Karena dengan total aset lebih dari 900 miliar dolar Amerika, Danantara Indonesia bakal menjadi salah satu biaya kekayaan alias sovereign wealth fund (SWF) negara terbesar di dunia," urai Prabowo Subianto.
4. Sebut Wujudkan Cita-Cita Presiden Terdahulu
Presiden Prabowo Subianto resmi meluncurkan BPI Danantara Indonesia. Pembentukan ini dinilai jadi salah satu tujuan para Presiden terdahulu.
Prabowo Subianto mengisahkan, seluruh pemimpin negara mau masyarakat Indonesia bisa sejahtera. Setiap Presiden disebut telah memberikan sumbangan bagi kemajuan negara.
"Presiden Habibie, Presiden Abdulrahman Wahid, Presiden Megawati, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden Joko Widodo. Semua telah memberi peran dan memberi sumbangan nan sangat besar bagi bangsa Indonesia," kata Prabowo.
Presiden Soekarno dan Soeharto juga disebut Prabowo lantaran telah berjasa membentuk fondasi negara dan kelanjutan pembangunan nasional. Seluruhnya dinilai sebagai titik dorongan pembentukan Danantara Indonesia.
"Presiden-presiden kita membawa kita sampai kita sekarang hari ini bisa meluncurkan Danantara Indonesia," ucap dia.
Tujuannya tak lain untuk menuju pada negara nan sejahtera dan rakyat nan makmur. Hal itu nan ditekankannya menjadi cita-cita para pemimpin bangsa.
"Sekarang jatuhlah kepada kami untuk mengamankan fondasi-fondasi nan telah dibangun Dan untuk meneruskan mencapai cita-cita kita menjadi negara sejahtera, rakyat kita makmur, kondusif dalam keadilan," ujarnya.
Kepala Negara itu mengatakan, Danantara Indonesia bakal mengelola investasi BUMN untuk kepentingan rakyat. Langkah awalnya sejalan dengan usia Indonesia nan sejenak lagi mencapai 80 tahun.
"Kini setelah nyaris 80 tahun berlalu Tiba lah generasi kita, pemerintah kita untuk mewujudkan visi para pendiri dan pendahulu kita," katanya.
"Kita kudu memastikan bahwa kekayaan Indonesia betul-betul berfaedah dan dirasakan manfaatnya untuk kepentingan rakyat dan bisa meningkatkan tingkat penghasilan rakyat Indonesia," tambah Prabowo Subianto.
5. Tegaskan Danantara Harus Dikelola Sangat Hati-Hati dan Transparan
Presiden Prabowo Subianto mengatakan total aset nan dikelola Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) sebesar 900 miliar dolar Amerika (sekitar 14.000 triliun).
Dengan besarnya aset nan dikelola tersebut, Prabowo menuturkan Danantara bakal menjadi salah satu biaya kekayaan di dunia.
"Hari ini seluruh rakyat Indonesia patut berbesar hati lantaran dengan total aset lebih dari 900 miliar dolar Amerika, Danantara Indonesia bakal menjadi salah satu biaya kekayaan alias sovereign wealth funds di dunia," kata Prabowo.
Prabowo mengatakan Danantara merupakan solusi strategis dan efisien dalam mengoptimalkan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Prabowo menyampaikan pemerintah tidak hanya menginvestasikan dividen BUMN ke industri-industri saja, namun juga mentransformasi perusahaan pelat merah agar menjadi pemimpin kelas bumi di sektor masing-masing.
"Perusahaan nan kompetitif, ahli dan terintegrasi dalam perekonomian global, kita mau memandang lebih banyak BUMN Indonesia masuk dalam daftar Global Furtune 100," ujar Prabowo Subianto.
Prabowo menjelaskan tahap awal investasi sebesar US$20 miliar bakal difokuskan untuk proyek hilirisasi nikel, bauksit, hingga tembaga. Kemudian, proyek pembanguna pusat data, kepintaran buatan, kilang minyak, pabrik petrokimia, produksi pangan dan protein, akuakultur, serta daya terbarukan.
"Inilah sektor-sektor nan bakal menetukan masa depan kita, ketahanan kita dan kemandirian bangsa kita," tutur Prabowo.
Prabowo menekankan Danantara dibentuk untuk para generasi penerus bangsa. Untuk itu, dia menegaskan Danantara kudu dikelola dengan sebaik-baiknya dan diawasi serta diaudit oleh siapa pun.
"Danantara Indonesia adalah untuk anak dan cucu kita. Danantara Indonesia, untuk itu kudu dikelola dengan sebaik-baiknya, dengan sangat hati-hati, dengan sangat transparan, dengan saling mengawasi, kudu bisa diaudit setiap saat oleh siapa pun. Karena ini sekali lagi adalah milik anak dan cucu kita, milik generasi penerus bangsa Indonesia," terang dia.
6. Sebut Danantara Untuk Optimalkan Kekayaan Negara
Presiden Prabowo Subianto menyampaikan Daya Anagata Nusantara (Danantara) nan dibentuknya bukan hanya Badan Pengelola Investasi (BPI) saja. Dia menekankan Danantara kudu menjadi instrumen untuk mengoptimalkan pengelolaan kekayaan Indonesia.
"Karena Danantara Indonesia bukan sekadar sebuah badan pengelola investasi, melainkan kudu menjadi instrumen pembangunan nasional nan bakal mengoptimalkan langkah kita mengelola kekayaan indonesia," kata Prabowo.
Dia menyebut Indonesia selama ini tak kekurangan sumber daya alam (SDA), namun hanya tidak bisa mengelolanya sehingga tak memberi faedah bagi masyarakat. Prabowo menjelaskan Danantara bakal menjadi lembaga nan mengubah pengelolaan kekayaan negara untuk kesejahteraan masyarakat.
"Jangan salah, apa nan kita luncurkan hari ini bukan sekadar sebuah biaya investasi, melainkan instrumen, perangkat pembangunan nasional nan kudu bisa mengubah langkah kita mengelola kekayaan bangsa demi kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia," jelasnya.
Prabowo menuturkan pemerintah telah mengamankan Rp300 triliun nan sebelumnya tersendat oleh inefisiensi, korupsi, dan belanja-belanja nan tidak tepat sasaran. Dana tersebut bakal dikelola oleh Danantara untuk di investasikan dalam 20 alias lebih proyek-proyek nasional.
"Proyek-proyek nan berakibat tinggi, nan bakal menciptakan nilai tambah nan signifikan untukbangsa kita. Menciptakan faedah nyata lapanagn kerja nan bermutu, dan kemakmuran nan berjangka panjang bagi masyarakat indonesia," tutur Prabowo.
7. Luncurkan Danantara, Tegaskan Akan Lawan Korupsi Tanpa Pandang Bulu
Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmennya membentuk pemerintahan nan bebas dari praktik korupsi. Dia menekankan bakal berupaya sekeras-kerasnya melawan korupsi di Indonesia tanpa pandang bulu.
Hal ini disampaikan Prabowo saat meluncurkan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (24/2/2025). Acara ini dihadiri Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) hingga Presiden ketujuh RI, Joko Widodo alias Jokowi.
"Saya berbareng pemerintah nan saya pimpin didukung oleh koalisi nan solid, berkeinginan keras untuk membangun suatu pemerintahan nan bersih, nan bebas dari korupsi. Saya bakal melawan korupsi dengan sekeras-kerasnya dan dengan segala tenaga dan upaya nan bisa saya kerahkan tanpa pandang bulu," kata Prabowo saat memberikan sambutan.
Dia memastikan prinsip tersebut bakal menjadi pondasi dalam mengelola Danantara. Terlebih, aset nan bakal dikelola Danantara mencapai 900 miliar dollar Amerika (sekitar 14.000 triliun).
"Prinsip nan sama bakal menjadi pondasi dalam pengelolaan Danantara Indonesia," ujarnya.
Prabowo menjelaskan Danantara bukan sekadar sebuah badan pengelola investasi. Menurut dia, Danantara kudu menjadi instrumen pembangunan nasional nan bakal mengoptimalkan pengelolaan sumber daya alam (SDA) indonesia.
"Jangan salah, apa nan kita luncurkan hari ini bukan sekadar sebuah biaya investasi, melainkan instrumen, perangkat pembangunan nasional nan kudu bisa mengubah langkah kita mengelola kekayaan bangsa demi kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia," tutur Prabowo.
Dia menyampaikan tahap awal investasi Danantara senilai 20 miliar dolar Amerika bakal difokuskan untuk sejumlah proyek-proyek nasional. Mulai dari, hilirisasi nikel, bauksit, tembaga, pembangunan pusat data, kepintaran buatan, kilang minyak, pabrik petrokimia, produksi pangan dan protein, akuakultur, hingga daya terbarukan.
"Inilah sektor-sektor nan bakal menetukan masa depan kita, ketahan kita dan kemandirian bangsa kita," ujar dia.
Prabowo mengingatkan pengelolaan aset Danantara kudu mengutamakan prinsip kehati-hatian. Dia menegasman bahwa Danantara kudu bisa di audit setiap saat oleh siapapun.
"Danantara Indonesia, adalah untuk anak dan cucu kita. Danantara Indonesia kudu dikelola dengan sebaik-baiknya, dengan sangat hati-hati, dengan sangat transparan, dengan saling mengawasi. Harus bisa di audit setiap saat oleh siapapun, lantaran ini sekali lagi adalah milik anak dan cucu kita, milik generasi penerus bangsa Indonesia," pungkas Prabowo.